MEMBACA KRITIS

Kemampuan membaca sebagai salah satu paling penting dari kompetensi inti literasi merupakan keahlian kognitif linguistik yang kompleks. 
Membaca merupakan keterpaduan antar kemampuan yang berbeda-beda, tidak hanya memaksimalkan fungsi penglihatan, namun juga indra pendengaran dan gerak, serta kemampuan daya ingat yang umumnya bersifat jangka pendek (short term memory). 
Anwar Karim (2000: 41) dalam www.makmalpendidikan.net

Kemampuan membaca dan berbahasa (intelegensi verbal) akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran penguasaan berbagai mata pelajaran dan bahkan juga berhitung yang menggunakan bahasa (logika). Sehingga, kemampuan bahasa tersebut akan menunjang kemampuan berpikir anak dalam memecahkan masalah dengan cara berpikir logis.
Membaca merupakan sumber ilmu, membaca merupakan sumber pengetahuan, membaca merupakan jendela dunia, bahkan membaca (iqra') merupakan perintah pertama di dalam wahyu alqur'an. tahukah kalian membaca itu apa? Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya ialah  memahami arti dari sebuah tulisan. Membaca merupakan suatu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu maupun mendapatkan pengetahuan. Tanpa kita bisa membaca, seseorang bisa dikatakan tidak bisa hidup di zaman modern seperti sekarang ini. karena, hidup seseorang sangat bergantung pada ilmu dan juga pengetahuan yang dia punya. Agar kita  mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya adalah dengan cara kita membaca.
Membaca kritis adalah : membaca suatu bacaan dengan teliti, penuh penghayatan , dan juga menganalisa dan mengevaluasi bacaan tersebut.
Langkah-Langkah Membaca Kritis:
ada beberapa cara untuk melakukan membaca kritis, diantaranya:

1. Melakukan Survei Pada Isi Buku.
Langkah awal yang harus dilakukan ialah dengan membaca terlebih dahulu bahan bacaan secara sepintas pada bagian-bagian tertentu saja. Tujuannya ialah untuk mendapatkan gambaran umum bacaan tersebut.

Bagian-bagian yang perlu diperhatikan dalam membaca kritis diantaranya :
· Paragraf awal, paragraf akhir dan juga beberapa paragraf di tengah.
· Bagian daftar isi, gambar-gambar, tabel dan grafik yang memiliki gambaran umum mengenai  bacaan tersebut.
· Soal-soal yang mungkin terdapat dalam bacaan tersebut.


2. Membuat Pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya akan muncul ketika kita melakukan survei. Jika tidak terdapat pertanyaan, usahakan untuk mencari apa yang kita tidak mengerti, minimal ada sebuah kata yang asing yang kita tidak tahu artinya dan beri tanda menggunakan stabilo atau alat lainnya pada kata atau kalimat yang kita tidak dimengerti tersebut.


3. Membaca.
Membaca merupakan langkah dominan didalam langkah-langkah membaca kritis ini. Membaca disini sebagai metode untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam proses survei bacaan. Bacalah dengan teliti dan juga seksama pada tiap paragraf, baca juga bagian demi bagian untuk menangkap kesimpulan dari tiap bagian bacaan. Usahakan jangan pindah bagian terlebih dahulu jika kita belum mengerti dan memahami bagian tersebut.
 
4. Evaluasi.
Evaluasi merupakan langkah dimana terdapat pertanyaan yang muncul, apakah kita sudah menguasai bahan? Yakinkanlah bahwa kita sudah memahami bahan bacaan tersebut atau belum. Jika belum, cobalah cari apa yang anda tidak mengerti dan temukan jawabannya.


5. Meninjau Ulang.
Meninjau ulang merupakan cara terakhir kita didalam melakukan membaca kritis. Cobalah kita menutup dulu bukunya, lalu pikirkan apa yang sudah kita dapatkan dari bacaan tersebut. Tuliskan hasil pikiran kita tersebut didalam selembar kertas, dan bandingkan tinjauan kita dengan apa yang terdapat pada buku bacaan.

Demikian beberapa hal dalam membaca kritis yang dapat saya sampaikan dan merupakan referensi dari beberapa artikel di internet, namun pada dasarnya membaca kritis dapat dilakukan mulai tingkat SD kelas 4-6 dan untuk tingkatan dasar kita masih menggunakan membaca pengenalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP