EGO

Awalnya tulisan ini diberi judul (maaf) Tolol,  Bodoh,  Bego, namun atas pertimbangan pendiskreditan suatu tindakan yang sudah keterlaluan dan menjaga perasaan orang yg memang bertindak seperti itu maka judulnya diganti jadi seperti judul yang sekarang.

Tulisan ini dimulai dengan perjalanan pulang kami dari stasiun Depokbaru menuju Parungpanjang menggunakan commuterline, suasana commuterline tidak terlalu penuh namun semua tempat duduk telah terisi, disatu deretan ada 4 pemuda gagah yg duduk dengan kaos kembaran warna hitam dengan tulisan setia, entah setia pada apa,  namun begitu melihat kami yg terdiri dari ibu setengah baya namun cantik,  beserta dua anak perempuannya yg juga cantik dan seorang baru berumur 8 tahun mereka dengan wajah 'ego'nya diam saja tanpa berusaha untuk memberikan tempat duduknya, maka ibu yg cantik tersebut meminta dengan sopan agar mereka menggeser sedikit tempat duduknya, dengan wajah 'ego'mereka menggeser dan memberikan ruang sempit untuk ibu yg cantik itu untuk duduk dan memangku anaknya, sepanjang perjalanan sampai stasiun manggarai tidak peduli dengan sekelilingnya,  sampai saat ada seorang bapak yg terlihat menggendong anaknya yg sakit tetap saja mereka dengan 'ego'nya duduk dengan santai, walaupun terlihat sekali umur mereka sekitar 17-19 tahun,  memang tidak ada satupun yg berwajah tampan,  apakah memang kodratnya orang jelek itu 'ego'nya tinggi?  Entahlah saya belum pernah melihat penelitian untuk itu.  Akhirnya ibu yg cantik tersebut yg memberikan tempat duduknya kepada bapak yg bawa anak tersebut,  bagaimana dengan para pemuda 'ego'?  Mereka dengan santainya hanya melihat tanpa ada reaksi malu atau apapun,  entahlah mereka disekolahkan di mana, mungkin sekolahnya tidak diberikan tata krama, atau memang orangtua mereka tidak pernah mengajarkan cara menghormati orang yg lebih tua dan membantu serta melindungi yg lebih lemah, mungkin saja,  atau memang saat diajarkan tata krama mereka tidak masuk, kita tidak tahu,  yg jelas mereka bukan siswa yg pernah saya ajar.

Demikian akhirnya perjalanan mereka pemuda 'ego' yg tetap duduk walau ada wanita dan org yg lebih tua di hadapan mereka,  semoga mereka segera di terima di sisi-Nya, aamiin.

Commuterline,  bukan sarana yg ramah seperti di Singapura,  Malaysia atau Jepang, sewaktu kami mengunjungi tempat2 tersebut  sangatlah berbeda dengan negara kita yang terkenal ramah penduduknya,  karena memang masyarakatnya paham dan sangat menghormati orangtua,  bahkan mereka tidak akan pernah menduduki kursi prioritas yg bukan hak mereka, juga tentang sampah,  sekecil apapun mereka tidak akan meninggalkan di lantai kereta atau di selipkan dibangku, ciri khas makhluk 'ego' adalah tidak peduli dan menganggap sepele bila membuang sampah sedikit,  menyelak antrian dan sebagainya perbuatan 'ego'. Semua tidak terlihat di negara tetangga kita perbuatan 'ego' seperti di negara kita.

Memang  ternyata pendidikan dengan sikap perilaku sangat berkorelasi,  semakin tinggi pendidikan seseorang (seharusnya) akan tercermin dari sikap perilaku, tindakan dan bicaranya, namun ada kalanya pendidikan tinggi tidak disertai dengan sikap sebagai intelektual sejati, bertolak belakang dengan apa yg telah di dapat di perguruan tinggi,  gelar banyak belum tentu mempunyai intelektual tinggi,  namun intelektual tinggi pasti mempunyai kemampuan yg tinggi, baik dalam pengetahuan maupun sikap, seperti ilmu padi semakin berisi semakin merunduk akan terbukti.

Semoga dengan pendidikan yang semakin membaik kita dapat membentuk negara kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Aamiin yra                        
[9:59 PM, 9/23/2016] +62 852-8416-6484: Numpang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KEGIATAN UJIAN PRAKTEK PENJASORKES

RPP BERDIFERENSIASI PJOK SMP